Ibadah Emeritasi Pdt. Dianawati S. Yuwanda, M.Min
Senin 30 Januari 2023, merupakan hari yang sangat bahagia untuk GKI Nurdin dan tentunya untuk Pdt. Dianawati S. Yuwanda, M.Min yang telah menyelesaikan tugas pelayanannya hingga memasuki tahap emeritasi. Dalam ibadah emeritasi dengan tema “Inilah Syukurku, Tuhan Anggap Ku Setia” yang dilayankan oleh Pdt. Cordelia Gunawan, Pdt. Em. Dianawati S. Yuwanda M.Min ingin menyatakan rasa syukurnya setelah melayani dan menjadi Abdi Allah dengan setia sebagai pendeta dengan basis Jemaat GKI Nurdin selama 22 tahun. Perjalanan panjang yang telah dilewati selama kurang lebih 30 tahun pelayanan bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dijalani. Lika-liku pelayanan, suka-duka, dan lain sebagainya, tentu merupakan suatu tantangan yang perlu dihadapi dengan kekuatan serta Anugerah dari Tuhan.
Dahulu, Pdt. Em. Dianawati pernah bercita–cita untuk menjadi seorang dokter. Motivasi awalnya adalah karena ingin seperti dr. Albert Schweitzer yang melayani Tuhan secara medis dan juga menjadi penginjil di pedalaman Afrika. Ketika itu, beliau berusaha keras untuk masuk ke dalam jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Hal ini didasari atas motivasi dan tentunya passion yang beliau rasakan. Dengan gigih dan perasaan yang termotivasi tinggi, beliau setiap hari belajar matematika, ilmu kimia, ilmu fisika, dan ilmu pengetahuan lainnya dengan mengerjakan 150 soal. Namun, Tuhan berkata lain. Beliau gagal untuk menjadi seorang dokter karena nilainya yang relatif tidak bagus, serta hanya mengandalkan dirinya sendiri dan tanpa mengandalkan Tuhan.
Dalam diam serta perenungannya didalam kegagalan, beliau belajar untuk mendengar apa yang Tuhan mau atas dirinya. Ditengah–tengah perenungannya, kuat kuasa Tuhan datang untuk memanggil beliau menjadi seorang hamba-Nya. Setelah itu, beliau mengikuti panggilan tersebut dan menempuh pendidikan tinggi di STT Duta Wacana, Yogyakarta. Namun, beliau memiliki gangguan kesehatan dimana ketika sakit, setengah badan beliau tidak dapat bergerak. Hal ini mengakibatkan beliau sering izin kuliah dan kemudian di keluarkan dari STT Duta Wacana, dengan alasan untuk mengobati masalahnya terlebih dahulu. Ditengah itu, beliau bergumul dengan Tuhan karena sudah berobat di kota – kota besar Indonesia, namun tidak dapat disembuhkan oleh dokter manapun. Di dalam pergumulannya, Pdt. Em. Dinawati memahami bahwa dirinya masih mengandalkan dirinya sendiri dan tidak mengandalkan karunia Tuhan.
1 Korintus 15:10
“Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”
Setelah itu, beliau mencoba kembali menjalani studinya di STT Duta Wacana, dan lulus dari studinya pada tahun 1985. Selanjutnya, ketika akan diatur penempatan calon pendeta, beliau menolak sebanyak 4 kali untuk ditempatkan pada gereja besar dan gereja di Jakarta (termasuk salah satunya GKI Nurdin). Hal ini dikarenakan, beliau ingin ditempatkan pada gereja kecil dan dikota yang kecil. Sampai suatu ketika, Alm. Pdt. Em. Kuntadi Sumadikarya yang kala itu menjabat sebagai Sekum Sinode Wilayah GKI Jawa Barat, berbicara dengan beliau bahwa, pendeta wanita tidak pernah ditempatkan di Jemaat seorang diri, dan dibujuk untuk mau ditempatkan pada GKI Nurdin. Pada akhirnya, beliau menerima apa yang sudah di atur oleh BPMSW GKI Sinode Wilayah Jawa Barat, dan kemudian ditempatkan sebagai calon pendeta pada 15 November 1985, dan akhirnya ditahbiskan menjadi seorang pendeta dengan basis pelayanan di GKI Nurdin pada 14 November 1988.
Melayani sebagai hamba Tuhan seorang diri di GKI Nurdin dari tahun 1987 sampai tahun 1991, beliau bertumbuh dan belajar banyak dari para penatua, aktivis, anggota jemaat, simpatisan dan para karyawan GKI Nurdin. Kemudian, pada tahun 1994 sampai dengan tahun 2004, beliau mutasi untuk melayani di GKI Kedoya, Jakarta. Seiring berjalannya waktu, beliau bertumbuh secara karunia, pengalaman dan proses pembelajaran, sehingga kemudian dipanggil untuk melayani pada Badan Pelayanan Binawarga - BPMSW GKI Sinode Wilayah Jawa Barat bersama Pdt. Melani dan pengurus Binawarga Pdt. Em. Suatami Sutedja. Selain menjadi pelayan di Binawarga, beliau juga melayani sebagai pembina Guru Sekolah Minggu pada Jemaat GKI Kavling Polri, Jakarta dan kemudian diteguhkan kembali dengan basis pelayanan Jemaat GKI Nurdin pada 15 Juni 2009.
Didalam pelayanannya, Pdt. Em. Dianawati S. Yuwanda, M. Min selalu mensyukuri atas apa yang telah ia dapatkan selama melayani di berbagai tempat. Karena, kasih Allah itu agung dan tiada bandingannya.
Kepada Pdt. Em. Dianawati S. Yuwanda, M.Min, kami mengucapkan selamat memasuki tahap pelayanan Emeritus dan kepada Majelis Jemaat serta segenap anggota jemaat dan simpatisan GKI Nurdin, kami juga mengucapkan selamat telah menjadi mitra pelayanan Pdt. Em. Dianawati S. Yuwanda, M.Min hingga memasuki tahap pelayanan emeritus. Kiranya, Tuhan Yesus Sang Kepala Gereja memberkati pelayanan kita semua.*SHT